Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Kota Fak-Fak Papua Barat
Budaya Kota Fak-Fak Papua Barat
Budaya Kesenian Haderat
Alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit hewan yang disebut dengan
Tifa Haderat. Alat musik ini digunakan oleh masyarakat islam di
Kabupaten Fakfak untuk menyambut tamu,pesta pernikahan, dan hajat
keagamaan. Acara ini dilakukan dengan cara beriringan disertai dengan
tari-tarian.Selain, warga asli Kabupaten Fakfak yang menyukai musik,
banyak para pendatang muslim yang hidup di Kabupaten Fakfak juga sangat
menyukai budaya kesenian HaderatMakanan Kota Fak-Fak Papua Barat
Martabak
sagu
Martabak yang terbuat dari sagu yang dihaluskan lalu digoreng kemudian
diberi gula merah , Martabak ini memang berbeda dengan martabak yang
biasa kita temui yaitu martabak manis atau martabak asin, hal ini karena
salah satu makanan pokok Papua Barat adalah sagu. Rasa sagu ini manis
dan enak tidak kalah dengan martabak manis atau asin, ingin mencoba??
datang aja ke Kabupaten Fakfak Papua Barat
dijamin tidak akan menyesal
\
Makanan yang terbuat dari sagu yang dikentalkan sehingga terlihat seperti lem,kemudian disiram menggunakan kuah kuning yang berisi ikan. Di papua memiliki makanan pokok yang salah satunya adalah sagu
dijamin tidak akan menyesal
\
Papeda
Makanan yang terbuat dari sagu yang dikentalkan sehingga terlihat seperti lem,kemudian disiram menggunakan kuah kuning yang berisi ikan. Di papua memiliki makanan pokok yang salah satunya adalah sagu
Sarang Semut
Ini
adalah obat alami dari Papua Barat dan bisa menyembuhkan semua penyakit
terutama penyakit tumor dan kanker. Ini adalah obat yang berasal dari
tanaman tradisional papua barat yaitu
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang
bersarang pada lorong-lorong yang terdapat di dalam umbinya. Kestabilan
suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di
dalam tanaman ini.
Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam
potensilainnya. Selain itu, wisata alam juga menjadi salah satu andalan
Irian Jaya Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten TelukWondam.
Kabupaten Fakfak Terkenal dengan Buah Pala
Buah Pala dikelola
menjadi permen,sirop,asinan,kecap dan selai.
Ciri Khas Kota Fak-Fak Papua Barat
Burung Cendrawasih
Siapa yang tidak mengenal burung cenderawasih, burung dengan bulunya
yang kuning emas dan coklat, dengan leher hijau zamrud itu layak disebut
sebagai "Bird of Paradise". Tahukan kamu bahawa bulu indah tersebut
adalah bulu milik Cenderawasih Jantan. Keindahan warna bulu tersebut
digunakan untuk menarik perhatian Cenderawasih betina untuk berkembang
biak. Saat ini populasi burung Cenderawasih sudah sangat langka. Yang
disebabkan oleh ulah manusia seperti menebang pohon dihutan yang
merupakan tempat tinggal mereka. tak kalah juga maraknya pemburuan liar
burung burung langka yang dijual belikan untuk kesenangan pribadi oknum
kolektor burung.
Selain sebagai maskot atau identitas provinsi papua, masyarakat di Papua
juga menggunakan bulu burung Cenderawasih sebagai hiasan atau pelengkap
pakaian adat mereka. Begitu kental hubungan antara burung cenderawasih
dengan masyarakat Papua, sehingga sebagian dari masyarakat papua
meyakini, bahwa burung cenderawasih merupakan titisan dari bidadari
surga. Namun tidak demikian dengan masyarakat FakFak yang meyakini yang
meyakini bahwa burung Cenderawasih merupakan jelmaan dari seorang anak
laki-laki berasal dari Fakfak bernama Kweiya.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Simak Cerita Rakyat Indonesia mengenai Asal - Usul Burung Cenderawasih berikut ini.
---
Pada zaman dahulu didaerah pegunungan Bumberi, Kabupaten Fakfak,
Provinsi Papua Barat tinggallah seorang perempuan tua dengan anjing
perempuan kesayangannya. Setiap hari perempuan tua tersebut mencari
makan bersama anjingnya kehutan. Pada suatu hari mereka berjalan amat
jauh memasuki hutan untuk mencari makanan. Karena hutan disekitar tempat
tinggal mereka sudah tidak ada makanan yang bisa mereka bawa pulang.
Setelah perjalanan yang jauh mereka akhirnya tiba disuatu tempat yang
banyak ditumbuhi oleh pohon merah yang sedang berbuah lebat (sejenis
pohon pandan khas daerah papua). Tanpa berlama - lama perempuan tua itu
pun memetik buah merah yang sudah matang dan diberikannya kepada sang
anjing yang sudah terlihat sangat lapar. Maklum saja, mereka sudah
berjalan jauh dari rumah untuk mencari makanan. Si anjing pun melahap
buah tersebut untuk mengisi perutnya yang kosong.
Sungguh tak disangka, beberapa saat setelah memakan buah merah tersebut
si anjing terlihat gelisah, dia bergerak, berlarian kesana kemari. Sang
Perempuan tua terdiam dan bingung melihat apa yang anjingnya lakukan.
Ketika disadari ternya perut si anjing kian membesar, dan seperti ada
yang bergerak - gerak dari dalam perut si anjing. Tak lama kemudian si
anjing pun melahirkan seekor anak anjing yang mungil dan lucu. Melihat
kejadian tersebut sang nenek juga bermaksud untuk memakan buah merah
tersebut dan mendapatkan keturunan.
"Sungguh ajaib buah merah ini, apakah buah ini bisa memberikanku
keturunan seperti yang dialami si anjing?" pikir sang perempuan tua
itu.
Sang Perempuan tua kemudian memetik beberapa buah merah lalu memakannya.
Berharap kejadian yang sama akan terjadi juga dengannya. Beberapa buah
merah telah sang Peremuan tua makan, tiba-tiba kejadian yang sama
terjadi juga terhadapnya. Perutnya kian lama kian membesar dan seperti
ada yang bergerak - gerak didalamnya.
"Ohh,,,betapa beruntungnya aku, sebentar lagi aku akan menjadi seorang
ibu. Aku harus segera pulang kerumah" ujar sang perempuan tua.
Tepat sesuai dengan dugaan sang perempuan tua, sesampainya dirumah
perutnya yang sedari perjalanan tadi semakin membesar dan membesar kini
terasa mulai mulas. Beberapa saat kemudian sang perempuan tua melahirkan
seorang bayi laki - laki yang lucu.
"Oooee...ooee". Tangis sang bayi meraung -raung. Bayi laki - laki tersebut diberi nama Kweiya.
Sepuluh tahun kemudian, Kweiya telah tumbuh menjadi pemuda yang gagah.
Dia sangat rajin membantu ibunya untuk membuka hutan kemudian dijadikan
ladang sayur-mayur. Hal ini dia lakukan agar sang ibu tidak lagi
berkeliling kedalam hutan untuk mencari makanan. Kweiya hanya bisa
menebang satu pohon saja setiap harinya, karena dia hanya menggunakan
kapak yang terbuat dari batu. Sedangkan ibunya yang sudah tua hanya bisa
membantunya dengan membakar daun - daun dari pohon yang ditebang. Daun -
daun yang dibakar setiap harinya menimbulkan asap tebal yang membumbung
tinggi ke atas. Tidak disangka asap tebal tersebut membuat seorang pria
tua yang sedang mengail disungai penasaran.
"Darimana asal asap tebal itu? Siapakah gerangan yang membakar hutan?" gumam pria tua tersebut.
Dengan penasaran dan berbagai macam yang dia pikirkan, pria tua itu
memberanikan diri memasuki hutan untuk mencari dari mana asap itu
keluar. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, sampailah pria tua
itu pada sumber dimana asap itu keluar. Terlihat seorang pemuda tampan
yang tengah menebang pohon besar dibawah terik matahari. Pria tua
berjalan menghampiri pemuda yang tak menyadari kedatangannya tersebut.
"Weing weinggiha pohi (selamat pagi) anak muda", sapa pria tua tersebut.
"Siapa kamu dan mengapa kamu menebang hutan disini?" tanya pria tua
tersebut.
Sontak pemuda itu terkejut. Kemudian dia menyadari bahwa ada seorang Pria tua yang datang menghapirinya.
"Nama saya Kweiya, Saya sedang membantu ibu saya untuk membuatkannya kebun sayur", jawab Kweiya.
Melihat Kweiya yang menebang pohon menggunakan kapak batu, si pria tua memberikan kapak besinya untuk digunakan menebang pohon.
"Agar lebih cepat menebang pohon, ambilah kapak besi ini", kata pria tua itu.
"Terima kasih pak", jawab Kweiya.
Dalam waktu singkat Kweinya telah merobohkan beberapa pohon besar.
Kemudian dia bergegas pulang kerumah, sesampainya dirumah Kweinya
menceritakan hasil pekerjaannya kepada ibunya. ibunya sangat terheran.
"Alat apa yang kau gunakan nak, sehingga kamu bisa dengan cepat menebang pohon -pohon itu?", tanya ibu Kweiya.
Kweiya terdiam sejenak.
"Aku tidak tahu juga ibu, nampaknya tanganku terasa sangat ringan ketika
memegang kapak. Sehingga aku bisa menebang pohon dengan cepat", jawab
Kweiya yang tak ingin ibunya tahu tentang kapak besi yang diberikan pria
tua tersebut.
Mendengar jawaban dari Kweiya, sang ibu pun percaya mengenai hal
tersebut. Sementara itu Kweiya meminta ibunya untuk memasak makanan yang
banyak besok. Rupanya Kweiya mempunyai ide untuk mengajak pria tua yang
baik tersebut pulang kerumah untuk makan bersama dan mengenalkannya
kepada ibunya.
"Bu, besok Kweiya minta ibu memasak makanan yang banyak ya?", pinta Kweiya.
"Iya nak", jawab sang ibu.
Keesokan harinya seperti yang diminta anaknya, sang ibu memasak makanan
yang banyak dirumah. Ketika perjalanan pulang kerumah, Kweiya membungkus
sang pria tua dengan pohon tebu beserta daunnya, Kweiya ingin
memberikan kejutan kepada ibunya. Bungkusan tebu tersebut lantas Kweiya
letakkan didepan pintu rumah. Kweiya kemudian masuk kedalam rumah.
Kemudian dia meminta ibunya untuk mengambilkan tebu didepan rumah karena
dia sangat haus.
"Ibu..aku sangat haus sekali, tolong ambilkan tebu didepan pintu itu", ujar Kweiya.
Ibu Kweiya menuruti permintaan sang anak, berjalanlah ia mengambil tebu
didepan pintu. Betapa terkejutnya sang ibu melihat ada seorang pria tua
diantara batang tebu tersebut. Seketika itu juga sang ibu berlari
ketakutan masuk kedalam rumah.
"Siapakah pria tua itu, nak?. Kenapa dia berada didalam bungkusan tebu?", tanya ibu Kweiya.
"Maafkan aku, bu", ucap Kweiya. "Aku tak bermaksud menakuti ibu, pria
tua inilah yang menolongku menebang pohon dihutan. Aku mohon ibu mau
menerimanya sebagai teman hidup", lanjut Kweiya sambil tersenyum.
Sang ibu terdiam, kemudian beliau mengangguk tanda bahwa dia menerima
permintaan anaknya. Sejak saat itulah pria tua itu tinggal bersama
mereka.
Beberapa tahun kemudian, sang ibu melahirkan dua anak laki - laki dan
seorang anak perempuan. Kweiya selalu menganggap mereka seperti adik
kandung sendiri, Namun tidak dengan kedua saudara laki-laki Kweiya,
mereka sangat iri kepada Kweiya karena ibunya selalu memberikan
perhatian lebih kepadanya.
Pada suatu hari ketika kedua orang tua mereka sedang berkebun, kedua
saudara laki-laki Kweiya memukuli Kweiya hingga luka - luka. Kweiya tak
ingin membalas dendam dengan kedua saudaranya tersebut, meskipun Kweiya
sangat kesal. Untuk menghilangkan rasa kesalnya Kweiya menyendiri di
slah satu sudut pondok untuk memintal benang dari kulit binatang. Benang
tersebut nantinya akan Kweiya buat menjadi sayap.
Selepas pulang dari kebun, sang ibu tidak melihat Kweiya ada dirumah.
Dengan rasa cemas sang ibu pun bertanya kepada kedua anaknya yang lain.
"Dimanakah saudara kalian Kweiya, anak-anakku?", tanya ibunya.
"Tidak tahu, ibu", jawab mereka berdua serentak.
Keduanya ternyata takut menceritakan perkelahian antara mereka dengan
Kweiya yang membuat Kweiya pergi dari rumah. Namun adik bungsu mereka
yang melihat kejadian tersebut menceritakan perkelahian antara mereka
berdua dengan Kweiya kepada kepada sang ibu. Betapa sedih dan kecewanya
sang ibu mendengar cerita tersebut. Sang ibu pun berteriak memanggil
Kweiya untuk pulang kerumah. Bukan suara Kweiya yang menjawab panggilan
sang ibu, melainkan suara burung yang menyahut.
"Ek..ek..ek..ek..", suara si burung.
Ternyata suara tersebut berasal dari gesekan benang yang Kweiya jahitkan
pada ketiak tangannya. Kemudian selanjutnya Kweiya melompat keatas
bubungan rumah dan melompat ke dahan pohon besar. Rupanya Kweiya sudah
menjelma menjadi seekor burung nan elok dengan bulu - bulu yang indah
menghiasi tubuhnya. Melihat anaknya sudah menjadi seekor burung sang ibu
menangis tersedu - sedu. Sambil menangis sang ibu bertanya kepada
Kweiya.
"Duhai anakku, apakah engkau tidak menyisakkan sehelai benangpun untuk ibumu?", tanya sang ibu kepada Kweiya.
"Benang untuk ibu aku simpan di payung tikar", jawab Kweiya.
Sang ibu berlari meuju payung tikar dan mencari benang yang disimpan
oleh anaknya. Benang tersebut berada disisipan payung tikar, dan
kemudian sang ibu mulai menjahitkan benang tersebut keketiak tangannya.
Sang ibu yang menjelma menjadi burung kemudian menyusul anaknya ke dahan
pohon besar.
"Wong...wong..wong.! Ko..ko..kok..!Wong..wik!, kedua burung itu saling bersiul bersahutan.
Kedua adiknya yang menyaksikan hal tersebut pasrah ditinggalkan ibu dan
kakaknya. Mereka berdua berlari masuk kedalam rumah bertengkar dan
saling menyalahkan. Mereka berdua saling adu lempar abu tungku, seketika
itu juga wajah dan tubuh mereka berubah menjadi merah, hitam dan
abu-abu. Mereka berdua berlari menuju hutan menyusul kakak dan ibunya.
Sejak saat itulah burung cenderawasih yang muncul di Kabupaten Fakfak
memiliki warna yang berbeda antara burung jantan dan betina. Burung
Jantan cenderung memiliki bulu yang lebih panjang. Dan didalam kekeayaan
alam hutan rimba kabupaten Fakfak terdapat berbagai jenis burung yang
kalah menarik dibandingkan dengan burung cenderawasih.
Ayo betaruh dan raih kemenangan Anda bersama kami.
BalasHapusKami dari S128Cash Situs Betting Online Terpercaya Ingin mengajak Anda bergabung bersama kami.
Dan pastinya kami menyediakan semua permainan Terbaik yang digemari masyarakat Indonesia, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker, Slot Games Online, Tembak Ikan Online dan Klik4D.
Untuk transaksi DEPOSIT dan WITHDRAW tidak ada jam OFFLINE, itu artinya Anda bisa bertransaksi 24 jam NONSTOP dan tidak ada batasan WITHDRAW !!
S128Cash juga menyediakan berbagai BONUS menarik, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Jadi, apa lagi yang Anda tunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan nikmati kemenangan Anda.
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Forum Judi Bola